Minggu, 08 April 2012

Rancangan Jaringan Komputer 2 Gedung


1.      Topologi

Topologi yang digunakan adalah Star karena mempunyai kelebihan, yaitu :
§  Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
§  Tingkat keamanan termasuk tinggi.
§  Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
§  Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
§  akses Kontrol terpusat.
§  Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
§  Paling fleksibel.
2.     
Pengkabelan ke Node

3.      Pengalamatan
Karena jenis jaringan termasuk jaringan menengah (antar gedung dengan banyak station), sistem pengalamatan jaringan menggunakan Protokol TCP/IP versi 4 kelas B:
172.16.10.1/24 – Untuk Server
172.16.13.1/24 – Untuk Clients di gedung 1
172.16.14.1/24 – Untuk Clients di gedung 2
4.      Konfigurasi
DHCP Server.
Konfigurasi DHCP Server antara lain dengan mengalokasikan alamat IP untuk server, clients di gedung 1, dan clients di gedung 2.
Untuk server:
-          172.16.10.1 (Gateway)
-          10.1.1.1 (DNS dari http://www.examples.org)
-          172.16.10.2 (Start IP)
-          172.16.10.5 (End IP)
Sehingga hanya ada 4 alamat IP yang bisa digunakan oleh server.

Untuk Clients di gedung 1:
-          172.16.13.1 (Gateway)
-          10.1.1.1 (DNS dari http://www.examples.org)
-          172.16.13.2 (Start IP)
-          172.16.13.30 (End IP)
Sehingga ada 38 alamat IP yang bisa digunakan oleh clients, dengan kata lain memungkinkan penambahan clients sampai 38 stations.

Untuk Clients di gedung 2:
-          172.16.14.1 (Gateway)
-          10.1.1.1 (DNS dari http://www.examples.org)
-          172.16.14.2 (Start IP)
-          172.16.14.30 (End IP)
Sama halnya dengan alamat IP di gedung 1, ada 38 alamat IP yang bisa digunakan oleh clients, dengan kata lain memungkinkan penambahan clients sampai 38 stations.

Access Points:
Akses terhadap Access Points hanya diberikan pada staff perusahaan, tidak semua orang dapat mengaksesnya, sehingga diperlukan PassKey dengan authentication WPA2-PSK.


Router:
Digunakan untuk mengkoneksikan jaringan yang berbeda Host ID (Kelas), sehingga konfigurasi yang diperlukan antara lain mengatur alamat IP port sesuai dengan Host ID yang mengakses.
Port Fast Ethernet 1
IP Address: 172.16.10.1
(terkoneksi dengan Port Fast Ethernet Server)
Port Fast Ethernet 2
IP Address: 172.16.13.1
(terkoneksi dengan Port Fast Ethernet 0/1 Switch 1.1)
Port Fast Ethernet 3
IP Address: 172.16.14.1
(terkoneksi dengan Port Fast Ethernet 0/1 Switch 2.1)

5.      Penjelasan Alat yang digunakan
a.       Perute atau penghala (bahasa Inggris: router) adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis OSI.
b.      Jembatan jaringan (bahasa Inggris: Network bridge) adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Jembatan jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Jembatan juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet. Jembatan akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke jembatan tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnyaTCP/IP). Jembatan jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.
c.       Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.
d.      Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.
e.       RJ45 (conector) dengan 8 pin berfungsi untuk mengkoneksikan Ethernet adapter atau Komunikasi Data/ Transfer Data,dll.
f.       Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
g.      Access Point adalah perangkat wireless yang berguna untuk menyambungkan jaringan kabel (wired) dan jaringan nirkabel (wireless).
h.        DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagaiDHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.