Rabu, 09 Mei 2012

Rational Rose Rancangan App Puskesmas (Tugas)




Nama: Cecep Hendrayana
NIM : A2.1000027
Kelas: TI - IVA 

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PROGRAM PUSKESMAS 


       IDENTIFIKASI MASALAH
  1. Penulisan data pasien menggunakan pencatatan secara manual tanpa komputerisasi.
  2. Data pasien tersimpan secara fisik (hard copy) dan mengakibatkan penumpukan data pasien yang tidak efektif.
  3. Susah untuk mencari data pasien secara cepat dan tepat.

BATASAN MASALAH
  1. Pembahasan hanya pada Penyimpanan Data Pasien
  2. Orang yang terlibat adalah Administrator dan Pasien
  3. Sistem mampu menampilkan dan menyimpan Data pasien

TUJUAN
  1. Membantu administrator dalam mengelola data Pasien, sehingga menjadi lebih cepat mendapatkan infromasi tentang keadaan/kondisi Pasien.
  2. Membantu dan mempercepat proses registrasi Pasien.
  3. Data Pasien tersimpan rapih, sehingga dalam pencarian data pasien lebih cepat.
  4. Memudahkan dalam penyusunan laporan diagnosa Pasien.
  5. Mempercepat kerja administrator agar lebih efektif dan efisien.

SUMBER DATA
  1. Data Registrasi Pasien
-          Identitas Pasien
-          Keluhan
  1. Data Admin
-          Identitas admin (Nama,Alamat,No.telp)
INFORMASI YANG DIPEROLEH
Informasi Hasil Diagnosa
-          Informasi keadaan pasien
-          Penyakit yang di derita dan daftar obat
Bukti Pembayaran
-          Informasi Jumlah Administrasi yang harus di bayar
-          Rincian pembayaran



PROSES PENGGAMBARAN DATA




                                                                                
                 



Use Case data Pasien Puskesmas

                Pada kasus ini, pasien  akan melakukan pengisian data pada komputer client melalui form Menu Utama yang mana data yang di inputkan berisi identitas Pasien. Selain itu pasien dapat menerima bukti pembayaran yang telah di bayarkannya, dan juga bisa melihat data diagnosa perkembangan kondisi pasien yang bisa juga diminta kepada administrator untuk di cetak. Sedangkan Admin melalui komputer server dapat ke menu login, setelah username dan Password cocok maka akan muncul tampilan menu utama. Pada menu utama Administrator dapat menginput data diagnosa, biaya administrasi dan mmelihat info pasien, juga mencetak laporannya.









  1. Sequence Diagram Administrator

Prosedur gambar diatas adalah :
  •  Administrator akan melakukan Login pada form login
  • Akan dilakukan pengecekkan oleh sistem. Apabila user id dan password yang dimasukkan salah maka sistem akan memunculkan peringatan bahwa user id dan password salah. Bila berhasil, akan muncul tampilan Form Menu Utama.
  •  Pada Menu Utama Administrator dapat memilih 4 button yang mana tiap buton itu menuju form yaitu input data diagnosa pasien, input biaya ADM, Lihat Info Pasien, Logout/ keluar.
  • Pada form Input data Diagnosa Pasien, Administrator dapat menginputkan Data-data Hasil Diagnosa, baik itu kesehatan pasien, maupun obat-obatan yang harus di minum pasien.
  • Pada form input biaya ADM, Administrator dapat menginputkan seluruh biaya yang harus di bayar pasien secara rinci.
  • Pada form Lihat Info Pasien, Administrator dapat mencari data pasien yang di butuhkan, mulai dari info diagnosa sampai biaya adm pasien.
  • Pada form Logout/ keluar, Administrator mmendapat dua pilihan “ apakah anda ingin keluar Ya/Tidak” bila “Tidak” maka akan kembali ke Menu Utama, bila “Ya” maka akan benar-benar menutup semua Form.


 
 
 
  1. Sequence Diagram Pasien

Prosedur gambar diatas adalah :
  •  Pasien  akan langsung masuk ke Menu Utama, yang mana di dalamnya pasien dapat memilih 4 button yang mana tiap buton itu menuju form yaitu Registrasi, bukti pembayaran, info diagnoasa, dan keluar/ exit.
  • Pada form Registrasi pasien dapat menginputkan Data-data Identitas pasien, muai dari nama, alamat, nomor yang bisa di hubungi, keluhan, dan lain – lain.
  • Pada form bukti pembayaran, pasien dapat mencari bukti pembayaran tentang dirinya sendiri.
  • Pada form Info Diagnosa, pasien dapat hasil diagnosa tentang dirinya sendiri yang mencakup perkembangan kesehatannya, dll. 
  • Pada form keluar/Exit, Pasien mendapat dua pilihan “ apakah anda ingin keluar Ya/Tidak” bila “Tidak” maka akan kembali ke Menu Utama, bila “Ya” maka akan benar-benar menutup semua Form.
 
 

 


Minggu, 08 April 2012

Rancangan Jaringan Komputer 2 Gedung


1.      Topologi

Topologi yang digunakan adalah Star karena mempunyai kelebihan, yaitu :
§  Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
§  Tingkat keamanan termasuk tinggi.
§  Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
§  Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
§  akses Kontrol terpusat.
§  Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
§  Paling fleksibel.
2.     
Pengkabelan ke Node

3.      Pengalamatan
Karena jenis jaringan termasuk jaringan menengah (antar gedung dengan banyak station), sistem pengalamatan jaringan menggunakan Protokol TCP/IP versi 4 kelas B:
172.16.10.1/24 – Untuk Server
172.16.13.1/24 – Untuk Clients di gedung 1
172.16.14.1/24 – Untuk Clients di gedung 2
4.      Konfigurasi
DHCP Server.
Konfigurasi DHCP Server antara lain dengan mengalokasikan alamat IP untuk server, clients di gedung 1, dan clients di gedung 2.
Untuk server:
-          172.16.10.1 (Gateway)
-          10.1.1.1 (DNS dari http://www.examples.org)
-          172.16.10.2 (Start IP)
-          172.16.10.5 (End IP)
Sehingga hanya ada 4 alamat IP yang bisa digunakan oleh server.

Untuk Clients di gedung 1:
-          172.16.13.1 (Gateway)
-          10.1.1.1 (DNS dari http://www.examples.org)
-          172.16.13.2 (Start IP)
-          172.16.13.30 (End IP)
Sehingga ada 38 alamat IP yang bisa digunakan oleh clients, dengan kata lain memungkinkan penambahan clients sampai 38 stations.

Untuk Clients di gedung 2:
-          172.16.14.1 (Gateway)
-          10.1.1.1 (DNS dari http://www.examples.org)
-          172.16.14.2 (Start IP)
-          172.16.14.30 (End IP)
Sama halnya dengan alamat IP di gedung 1, ada 38 alamat IP yang bisa digunakan oleh clients, dengan kata lain memungkinkan penambahan clients sampai 38 stations.

Access Points:
Akses terhadap Access Points hanya diberikan pada staff perusahaan, tidak semua orang dapat mengaksesnya, sehingga diperlukan PassKey dengan authentication WPA2-PSK.


Router:
Digunakan untuk mengkoneksikan jaringan yang berbeda Host ID (Kelas), sehingga konfigurasi yang diperlukan antara lain mengatur alamat IP port sesuai dengan Host ID yang mengakses.
Port Fast Ethernet 1
IP Address: 172.16.10.1
(terkoneksi dengan Port Fast Ethernet Server)
Port Fast Ethernet 2
IP Address: 172.16.13.1
(terkoneksi dengan Port Fast Ethernet 0/1 Switch 1.1)
Port Fast Ethernet 3
IP Address: 172.16.14.1
(terkoneksi dengan Port Fast Ethernet 0/1 Switch 2.1)

5.      Penjelasan Alat yang digunakan
a.       Perute atau penghala (bahasa Inggris: router) adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis OSI.
b.      Jembatan jaringan (bahasa Inggris: Network bridge) adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Jembatan jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Jembatan juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet. Jembatan akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke jembatan tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnyaTCP/IP). Jembatan jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.
c.       Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.
d.      Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.
e.       RJ45 (conector) dengan 8 pin berfungsi untuk mengkoneksikan Ethernet adapter atau Komunikasi Data/ Transfer Data,dll.
f.       Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
g.      Access Point adalah perangkat wireless yang berguna untuk menyambungkan jaringan kabel (wired) dan jaringan nirkabel (wireless).
h.        DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagaiDHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.